Kamis, 25 April 2013

lirik lagu for the rest of my love

I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And theres a couple words I want to say

* Chorus:
For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you.loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I…I`ll be there for you

I know that deep in my heart
I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife and my friend and my strength
And I pray we`re together eternally
Now I find myself so strong
Everything changed when you came along
OOOO
And theres a couple word I want to say

* Repeat Chorus
I know that deep in my heart now that you`re here
Infront of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I`m singing loud that I`ll love you eternally

* Repeat Chorus
I know that deep in my heart..

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang amat penting untuk segera diwujudkan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup dalam masyarakat. Kesehatan adalah keadaansejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dari ekonomis Manusia takkan mungkin bisa berkarya atau bekerja secara optimal jika ia dalam kondisi yang sedang sakit.Dengan demikian diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan penyelengaraan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu melalui pembangunan kesehatan.Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 BAB II pada pasal 2 dan 3 tentang kesehatan dijelaskan bahwa: “Pembangunan kesehatan diselenggarakan berasaskan kemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, manfaat, usaha bersama, dan kekeluargaan, adil dan merata, peri kehidupan dalam keseimbangan, serta kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1.2 Rumusan masalah Menjelaskan strategi kesehatan pembangunan nasional Menjelaskan tujuan pembangunan kesehatan masyarakat 1.3 Tujuan masalah Untuk mengetahui strategi kesehatan pembangunan nasional Untuk mengetahui tujuan pembangunan kesehatan masyarakat BAB II PEMBAHASAN 2.1. Strategi kesehatan pembangunan nasional Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam mengatasi masalah kesehatan, maka strategi pembangunan kesehatan yang akan ditempuh adalah: 1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yang sangat fundamental. Pembangunan kesehatan juga sekaligus sebagai investasi pembangunan nasional. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Dalam kaitan ini pemba-ngunan nasional perlu berwawasan kesehatan. Diharapkan setiap program pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kesehatan, dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap terca-painya nilai-nilai dasar pembangunan kesehatan. Untuk terselenggaranya pembangunan berwawasan kesehatan, perlu dilaksanakan kegiatan advokasi, sosi-alisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan, sehingga semua penyelenggara pembangunan nasional (stake-holders) memahami dan mampu melaksanakan pemba-ngunan nasional berwawasan kesehatan. Selain itu perlu pula dilakukan penjabaran lebih lanjut dari pembangunan nasional berwawasan kesehatan, sehingga benar-benar dapat dilaksanakan dan diukur tingkat pencapaian dan dampak yang dihasilkan. 2. Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah Masyarakat makin penting untuk berperan dalam pem-bangunan kesehatan. Masalah kesehatan perlu diatasi oleh masyarakat sendiri dan pemerintah. Selain itu, banyak permasalahan kesehatan yang wewenang dan tanggung jawabnya berada di luar sektor kesehatan. Untuk itu perlu adanya kemitraan antar berbagai stakeholders pembangunan kesehatan terkait. Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah melibatkan masyarakat untuk aktif dalam pengabdian masyarakat (to serve), aktif dalam pelaksanaan advokasi kesehatan (to advocate), dan aktif dalam mengkritisi pelaksanaan upaya kesehatan (to watch). Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penye-lenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah. Oleh karenanya dalam pembangunan kesehatan diperlukan adanya pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada daerah. Kesiapan daerah dalam menerima dan menjalankan kewenangannya dalam pembangunan kesehatan, sangat dipengaruhi oleh tingkat kapasitas daerah yang meliputi perangkat organisasi serta sumber daya manusianya. Untuk itu harus dilakukan penetapan yang jelas tentang peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah di bidang kesehatan, upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh daerah, dan pengembangan serta pemberdayaan SDM daerah. 3. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Pengembangan upaya kesehatan, yang mencakup upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (client oriented), dan dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, merata, terjangkau, berjenjang, profesional, dan bermutu. Penyelenggaraan upaya ke-sehatan diutamakan pada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan prinsip kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan swasta. Menghadapi lingkungan strategis pembangunan keseha-tan, perlu dilakukan re-orientasi upaya kesehatan, yaitu yang berorientasi terutama pada desentralisasi, globalisasi, perubahan epidemiologi, dan menghadapi keadaan bencana. Pengembangan upaya kesehatan perlu menggunakan teknologi kesehatan/kedokteran dan informatika yang semakin maju, antara lain: pembuatan berbagai vaksin, pemetaan dan test dari gen, terapi gen, tindakan dengan intervensi bedah yang minimal, transplantasi jaringan, otomatisasi administrasi kesehatan/kedok-teran, upaya klinis dan rekam medis dengan dukungan komputerisasi, serta telekomunikasi jarak jauh (tele-health). Dalam 20 tahun mendatang, pelayanan RS terus di-kembangkan dan kegiatan-kegiatannya harus bertumpu kepada fungsi sosial yang dikaitkan dengan sistem jaminan kesehatan sosial nasional. Puskesmas harus mampu melaksanakan fungsinya sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Pembiayaan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber, baik dari pemerintah, masyarakat, dan swasta harus mencukupi bagi penyelenggaraan upaya kesehatan, dan dikelola secara berhasil-guna dan berdaya-guna. Jaminan kesehatan untuk menjamin terpelihara dan terlindunginya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, diselenggarakan secara nasional dengan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Peran swasta dalam upaya kesehatan perlu terus dikembangkan secara strategis dalam konteks pembangunan kesehatan secara keseluruhan. Interaksi upaya publik dan sektor swasta penting untuk ditingkatkan secara bertahap. 4. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan ter-jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi jumlahnya, dan profesional, yaitu sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi. Semua tenaga kesehatan dituntut untuk selalu menjunjung tinggi sumpah dan kode etik profesi. Dalam pelaksanaan strategi ini dilakukan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan, penentuan standar kom-petensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan atau upaya peningkatan kualitas tenaga lainnya yang berdasarkan kompetensi, registrasi, akreditasi, dan legislasi tenaga kesehatan. Di samping itu, perlu pula dilakukan upaya untuk pemenuhan hak-hak tenaga kesehatan termasuk pengembangan karirnya. Upaya pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pemba-ngunan kesehatan serta dinamika pasar di era globalisasi. 5. Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan Keadaan darurat kesehatan dapat terjadi karena ben-cana, baik bencana alam maupun bencana karena ulah manusia, termasuk konflik sosial. Keadaan darurat kesehatan akan mengakibatkan dampak yang luas, tidak saja pada kehidupan masyarakat di daerah bencana, namun juga pada kehidupan bangsa dan negara. Oleh karenanya penanggulangan keadaan darurat kesehatan yang mencakup upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, dilakukan secara komprehensif, mitigasi serta didukung kerjasama lintas sektor dan peran aktif masyarakat 2.2.Dasar – Dasar Pembangunan Kesehatan Landasan idiil pembangunan nasional adalah Pancasila, sedangkan landasan konstitusional adalah Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam pembangunan kesehatan. Nilai dasar ini merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi dan strategi serta sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan secara nasional yang meliputi: 1. Perikemanusiaan Setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tenaga kesehatan perlu berbudi luhur dan memegang teguh etika profesi. 2. Adil dan merata Dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa memandang perbedaan suku, golongan, agama dan status sosial ekonominya. 3. Pemberdayaan dan kemandirian Setiap orang dan juga masyrakat bersama dengan pemerintah berperan, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. Setiap upaya kesehatan harus mampu membangkitkan dan mendorong perans erta masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan berlandaskan pada kepercayaan atas kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa. 4. Pengutamaan dan manfaat Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK harus lebih mengutamakan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Selain itu, upaya kesehatan harus dilaksanakan pula secara profesional, berhasil guna dan berdaya guna dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi daerah. Upaya kesehatan diarahkan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.3.Visi Pembangunan Kesehatan Visi Indonesia 2010 yang telah ditetapkan gamabaran prediksi atau harapan tentang keadaan masyarakat pada tahun 2010 haruslah dapat diwujudkan dan silaksanakan secara berkesinambungan. Unruk itu rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 disusun oleh kementrian kesehatan bersama-sama dengan lintas sector, perguruan tinggi, LSM, dan organisasi profesi yang selamjutnya akan digunakan sebagai acuan program kesehatan dalam mengembangkan rencana strategi untuk mencapai indicator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah Indonesia Sehat 2010. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadan sehat berikut: 1. Lingkungan yang bebas dari polusi 2. Tersedianya sumber air bersih 3. Sanitas lingkungan yang memadai 4. Perumahan dan pemukiman yang sehat 5. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Berikut adalah indicator keberhasilan perilaku hidup sehat masyarakat yang diharapkan Indonesia Sehat 2010. 1. Proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan 2. Mencegah risiko terjadinya penyakit 3. Melindungi diri dari ancaman sakit 4. Berpartisipatif aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat Apabila dicermati, perilaku hidup sehat melakat pada masing-masing program kesehatan prioritas seperti KIA, gizi, imunisasi, keshatan lingkungan, gaya hidup, dan JPKM. Situasi ini dapat memeberikan peluang sekaligus hambatan bagi penanggung jawab program untuk mencapai target perubahan perilaku jika dilakukan sendiri-sendiri dan dibebabkan pada satu program sector saja. Selanjutnya, dimasa depan masyarakat diharapkan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik bersifat ekonomi maupun nonekonomi. Pelayanan kesehatan bermutu yang bermaksudkan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pemakai jasa serta sesuai standard an etika profesi. Misi Indonesia Sehat diaharapakan dapat tercapai dengan terwujudnya lingkunagan dan perilaku hidup sehat serta peningkatan kemampuan tersebut. 2.4.Misi Misi pembangunan kesehatan disusun untuk mencapai visi pembanguanan kesehatan. Misi pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan Keberhasialan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja sector kesehatan, tetepi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sector pembangunan lainnya. Demi mewujudkan Indonesia Sehat 2010, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan seharusnya tidak diselenggarakan. 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintahan, dan swasta. Adapun peran yang dimainkan oleh pemerintahan tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, maka tujuan Indonesia Sehattidak akan tercapai. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih serta mendapatkan pelayaanan kesehatan yang bermutu sangat menetukan keberhasilan program pembangunan kesehatan. 3. Memelihara dan menigkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau Salah satu tanggung jawab sector kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Namun penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada ditangan pemerintahan, melainkan mengikutsertakan peran serta aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai pitensi peran swata. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya. Tugas utama sector kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warga negaranya, yakin setiap individu, keluarga, dan masyarakat Indonesia tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit (kuratif) dan atau pemulihan kesehatan(reabilitatif). Untuk terselenggaranya tugas tersebut, penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif serta didukung oleh upaya kuratif dan atau rehabilitative. Lingkungan yang sehat diperlukan agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehtan individu, keluarga, dan masyarakat. Oleh karena itu, tuhas-tugas penyehatan lingkungan harus pula diprioritaskan. 2.5Arah Pembangunan Kesehatan Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 sesuai dengan arah pembangunan nasional selama ini yaitu: Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit di samping penyembuhan dan pemulihan kesehatan. a. Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselenggarakan secara bermutu, adil dan merata dengan memberikan perhatian khusus kepada penduduk miskin, anak-anak dan para lanjut usia yang terlantar, baik diperkotaan maupun di pedesaan. Prioritas diberikan pula kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan daerah kantong-kantong keluarga miskin. b. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembangunan nasional berwawasan kesehatan, profesionalisme, desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini dan di masa depan antara lain krisis ekonomi, perubahan dinamika kependudukan, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi dan demokratisasi. c. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan masyarakat yang berhasil dan berdaya guna, serta didukung oleh sistem pengamatan, informasi dan manajemen yang handal. Peningkatan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan perlu dilakukan untuk menunjang pembangunan kesehatan dan memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat serta kepada pelaku kesehatan. d. Pengadaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan terus dilanjutkan. Penelitian dan pengembangan kesehatan perlu terus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan kualitas upaya kesehatan. Pengadaan obat dan alat kesehatan yang aman dan terjangkau oleh masyarakat ditingkatkan melalui pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan yang makin maju didukung oleh industri bahan baku obat yang handal dan pengembangan Obat Asli Indonesia. Pembiayaan kesehatan ditingkatkan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat yang dikelola secara berhasil guna dan berdaya guna serta dapat di pertanggungjawabkan. e. Untuk menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan diperlukan tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesional, juga memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, berdisiplin, kreatif, berilmu dan terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika profesi. Tenaga kesehatan dan tenaga penunjang ditingkatkan kualitas, kemampuan serta persebarannya agar merata dan dapat mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan di setiap tingkatan khususnya dalam mendukung pelaksanaan otonomi di kabupaten/kota. Arah pembanguanan kesehatan yanag ingn dicapai dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah meningkatkan mutu sumber daya manuasia dan lingkungan. Arah pembangunan kesehatan saling mendukung dengan pendekatan paradigma 2.6 Sasaran pembangunan kesehatan Sasaran pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010 adalah: 1. Kerja sama lintas sektoral Meningkatnya secara bermakna kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan, kontribusi positif sektor lain terhadap kesehatan, upaya penanggulangan dampak negatif pembangunan terhadap kesehatan, serta membaiknya perilaku dan lingkungan hidup yang kondusif bagi terwujudnya masyarakat sehat. 2. Kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta Meningkatnya secara bermakna kemampuan masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki keadaan kesehatannya, serta menjangkau pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan kebutuhan. Meningkatnya secara bermakna upaya kesehatan yang bersumber daya swasta serta jumlah anggota masyarakat yang memanfaatkan upaya kesehatan swasta. 3. Perilaku hidup sehat Meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan, jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap, jumlah bayi yang memperoleh ASI Eksklusif, jumlah anak balita yang ditimbang setiap bulan, jumlah PUS peserta KB, jumlah penduduk dengan makanan dengan gizi seimbang, jumlah penduduk buang air besar di jamban saniter, jumlah penduduk yang memperoleh air bersih, jumlah permukiman bebas vektor dan rodent, jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan, jumlah penduduk berolahraga dan istirahat teratur, jumlah keluarga dengan komunikasi internal dan eksternal, jumlah keluarga yang menjalan ajaran agama dengan baik, jumlah penduduk yang tidak merokok dan tidak meminum minuman keras/obat zat adiktif, jumlah penduduk yang tidak berhubungan seks diluar nikah serta jumlah penduduk yang menjadi peserta JPKM. 4. Lingkungan sehat Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah/kawasan sehat, tempat-tempat umum sehat, tempat pariwisata sehat, tempat kerja sehat, rumah dan bangunan sehat, sarana sanitasi, sarana air minum, sarana pembuangan limbah, lingkungan sosial termasuk pergaulan sehat dan keamanan lingkungan, serta berbagai standar dan peraturan perundang-undangan yang mendukung terwujudnya lingkungan sehat. 5. Upaya kesehatan Meningkatnya secara bermakna jumlah sarana kesehatan yang bermutu, jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan, penggunaan obat generik dalam pelayanan kesehatan, penggunaan obat secara rasional, pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif, biaya kesehatan yang dikelola secara efisien, dan ketersediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan. 6. Manajemen Pembangunan Kesehatan Meningkatnya secara bermakna sistem informasi pembangunan kesehatan, kemampuan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan kesehatan, kepemimpinan dan manajemen kesehatan, serta peraturan perundang-undangan yang mendukung pembangunan kesehatan. 7. Derajat Kesehatan Meningkatnya secara bermakna umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi dan ibu, menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit penting, menurunnya angka kecacatan dan ketergantungan, meningkatnya status gizi masyarakat dan menurunnya angka fertilitas. 2.7 Tujuan Pembangunan Kesehatan Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. Tujuan pembagunan kesehatan berdasarkan undang undang nomor 23 tahun 1992 pasal 2 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud deradat kesehatan masyarakat yang optimall melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah republic Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan umum yang di kelompokkan sebagai berikut: a. Meningkatkan kerja sama lintas sector . Kerja sama lintas sector harus mencakup pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta melandaskan dengan seksama pada dasar-dasar pembangunan kesehatan. b. Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta Dalam hal peningkatan perilaku, pemberdayaan masyaraka dan kemitraan swasta melakukan kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, sehingga menjadi bagian norma hidup dan budaya masyarakat dalam rangak meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep pembangunan kesehatan masyarakat tetap didorong bahkan dikembangkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan serta keseimbangan upaya kesehatan. c. Peningkatan kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. d. Peningkatan upaya kesehatan Bahwa upaya kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyaki dan penyuluhan kesehatan serta upaya khusu melalui pelayanan kemanusiaan dan darurat dan kritis. Serta pemerataan dan peningkatanb mutu pelayanan kesehatan perlu terus menerus diupayakan. e. Peningkatan sumber daya kesehatan Pengembangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan dan diarahkan untuk menciptakan tenaga kerja sehat yang ahli dan terampil sesuai pengembangan ilmu dan teknologi, beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, serta berpegang teguh pada pengabdian bangsa dan Negara dari etika profesi. Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat damn pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan. Dalam perencanaan tenaga kesehatan perlu diutmakan penentu kebutuhan tenaga di kabupaten dan kota juga keperluann tenaga berbagai negar di luar negeri dalam rangka globalisasi. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yakni cara pelayanan kesehatan melalui penyebaran secara praupaya dikembangkan terus menerus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu dengan harga terkendali. Jaminan kesehatan diselenggarakan sebagi upaya bersama antar masyarakat, swasta dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat. Masyarakat yang tidak mampu akan dibantu melalu system jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang disubsidi oleh pemerintah. f. Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan. Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melaluoi peningkatan secara strategis dalam kerjasama antar sector kesehatan dan sector lainya yangb terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yanbg terdiri dari perencanaa, pergerakan pelaksanaan, pengendalian dan penilaian diselenggarkan secara sistematis untuk menjamin upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh system informasi yang handal guna menghasilkan pengambilan keputusan dan cara kerja yang efesien. System informasi tersebut dikembangkan secara koperehensif diberbagai tingkat administrasi kesehatan sebagai bagian dari pengembangan administrasi . organisasi departemen kesehatan perlu disesuaikan kembali dengan fungsi-fungsi yaitu regulasi, perencanaan nasional, pembinaan dan pengawasan. g. Peningkatan ilmu pengatahuan dan teknologi kesehatan Pengembangan ilmu pengatahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, gizi, penyandang obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberantasan penyakit dan perbaikan lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan dikembangkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan swasta. Serta meningkatkan kontribusi pemerintah dalam pembiyaan kesehatan yang terbatas. Penelitian dibidang social budaya dan perilaku sehat dilakukan untuk mengembangkan gaya hidup sehat dan mengurangi masalah kesehatan masyarakat yang ada. h. Peningkatan lingkungan social budaya Selain berpengaruh positif, glonbalisasi juga menimbulkan perubahan lingkunan social dan budaya masyarakat yang dapat berpengaruh negative terhadap pembangunan kesehatan. Untuk itu sangat diperlukan peningkatan ketahana social dan budaya masyarakat melalui peningkatan sosioekonomi masyarakt, sehingga dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dan sekaligus meminimalkan dampak negative dari globalisasi. BAB III PENUTUP Kesimpulan Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam mengatasi masalah kesehatan, Departemen Kesehatan memilki lima strategi utama. Menteri Kesehatan mengatakan bahwa kunci sukses dalam pembangunan kesehatan ke depan, sangat ditentukan oleh adanya komitmen politis dari semua pihak, baik dari lingkungan eksekutif, legislatif, maupun dari masyarakat termasuk swasta. Kunci sukses lainnya ditengah keterbatasan sumber daya dalam hal pembiayaan dan tenaga adalah memprioritaskan bidang-bidang pembangunan kesehatan, seperti Kesehatan Ibu dan Anak. Saran Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai tenaga kesehatan dapat memahami tentang “strategi peningkatan derajat kesehatan masyarakat kesehatan” dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat, tujuan pembangunan kesehatan masyarakat yaitu melalui peningkatan kerja,perilaku, kesehatan lingkungan dan sosial budaya. DAFTAR PUSTAKA Mubarak, W.I. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Selemba Medika http://andiasri.blogspot.com/2011/04/pembangunan-kesehatan.html http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/pembangunan-berwawasan-kesehatan.html